Sholat Sunnah Taubah

Sholat Taubah disunnahkan dilakukan setelah seseorang melakukan dosa atau merasa berbuat dosa, lalu betaubat kepada Allah Subhanahy Wa Ta'ala.

Bertaubat dari semua dosa artinya menyesali perbuatan yg telah dilakukannya, dan berniat tidak akan mengulangi lagi, disertai permohonan ampun kepada Allah.

A. Tata Cara Sholat Taubah:

Sama dengan tata cara sholat sunnah lainnya, hanya Niat dan Doa sesudah sholat yang berbeda.

1. Niat sholat taubat nasuha.


Artinya :
"Aku niat shalat sunat taubat dua raka'at karena Allah ta' alaa. Allahu Akbar."

2. Takbiratul ihram.
3. Membaca doa iftitah (sunnah).
4. Membaca suart Al-Fatihah.
5. Membaca surat dari Alquran.
6. Rukuk (membaca tasbih rukuk tiga kali).
7. I’tidal (membaca doa I’tidal).
8. Sujud (membaca tasbih sujud tiga kali).
9. Duduk di antara dua sujud (membaca dia ‘robbighfirlii warhamnii…’)
10. Sujud kedua. (membaca tasbih sujud tiga kali).
11. Bangun melanjutkan rakaat kedua seperti urutan di atas sampai yang ke 10.
12. Tasyahud akhir (membaca tasyahud akhir).
13. Salam.
14. Berdoa mohon ampunan.

DOA:

Doa istighfar setelah mengerjakan sholat taubat nasuha adalah sebagai berikut:


Bacaan istighfar ini hendaknya diucapkan sebanyak 100 kali sambil diresapi artinya dalam hati dengan setulus-tulusnya.

Setelah itu baru membaca DOA sholat taubat nasuha seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berikut ini:


Artinya:

" Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu, semampuku kupenuhi janji kepada-Mu. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang telah kuperbuat, aku mengakui atas nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosaku pada-Mu. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni segala dosa kecuali Engkau."

B. Waktu Pelaksanaan:

Jika seorang muslim telah melakukan dosa dan maksiat, segeralah bertaubat, dengan melaksanakan sholat taubat nasuha yang benar. Jangan tunda-tunda, ajal tidak tau kapan datangnya, setelah ajal tidak ada lagi taubat untuk dosa yang telah dibuat itu.

Sholat taubat merupakan salah satu bentuk sholat sunnah mutlak yang waktu pelaksanaannya bisa dilakukan kapan saja, baik itu siang maupun malam. Namun tetap mengacu kepada ketentuan larangan sholat pada waktu yang telah ditetapkan seperti: Mulai dari terbit fajar kedua hingga terbit matahari, Saat terbit matahari hingga matahari naik sepenggalan dst.

Sementara itu, sebagian ulama menyatakan bahwa waktu pelaksanaan sholat taubat nasuha yang utama adalah pada sepertiga malam atau selama waktu sholat tahajud dilaksanakan.

C. Dalil Sholat Sunnah Taubah:

1. QS: At Tahrim (66): 8

Allah Ta’ala Berfirman:

.......يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (yang semurni-murninya"......

2. QS: Ali Imraan (3): 135

Allah Ta'ala Berfirman:

 وَٱلَّذِينَ إِذَا فَعَلُواْ فَـٰحِشَةً أَوۡ ظَلَمُوٓاْ أَنفُسَہُمۡ ذَكَرُواْ ٱللَّهَ فَٱسۡتَغۡفَرُواْ لِذُنُوبِهِمۡ وَمَن يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمۡ يُصِرُّواْ عَلَىٰ مَا فَعَلُواْ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ (١٣٥ 
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengatahui” [QS. Ali ‘Imraan (3):135]

3. Dari Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا، ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّر – وفي رواية: فيحسن الوضوء – ، ثُمَّ يُصَلِّى – وفي رواية: ركعتين –، ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّه؛َ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ»، ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ {وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

“Tidaklah seorang (muslim) melakukan suatu perbuatan dosa, lalu dia bersuci – dalam riwayat lain: berwudhu dengan baik –, kemudian melaksanakan shalat – dalam riwayat lain: dua rakaat –, lalu meminta ampun kepada Allah, melainkan Allah akan mengampuni (dosa)nya”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat ini (yang artinya),
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengatahui” [QS. Ali ‘Imraan (3):135]

D. Keutamaan Sholat Taubat Nasuha:

1. Diampuni Oleh Allah

Rasulullah bersabda:

“Tiada seorang pun yang berdosa kemudian ia berwudhu lalu mengerjakan sholat (Sholat taubat) serta memohon ampun kepada Allah melainkan ia akan diampuni oleh-Nya.”

2. Dimasukkan Ke Surga Oleh Allah

Allah berfirman dalam Al Quran surah At Tahrim ayat 8,

 يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةً۬ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمۡ وَيُدۡخِلَڪُمۡ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ يَوۡمَ لَا يُخۡزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُ ۥ‌ۖ نُورُهُمۡ يَسۡعَىٰ بَيۡنَ أَيۡدِيہِمۡ وَبِأَيۡمَـٰنِہِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتۡمِمۡ لَنَا نُورَنَا وَٱغۡفِرۡ لَنَآ‌ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ ڪُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬ (٨
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuha. Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” [QS. At-Tahrim (66): 8]

3. Disukai Oleh Allah

Allah berfirman dalam Al Quran surah Al Baqarah ayat 222, yang artinya :

“Sungguh, Allah sangat menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al Baqarah ayat 222).

DISKUSI

Apakah setiap kali seseorang sadar telah berbuat dosa disunnahkan Sholat Sunnah Taubah?

Saya belum menemukan secara tegas tertulis penjelasan tentang ini. Sebaiknya para pembaca tanya pada ustadznya. Secara logika, ya, sering berbuat dosa atau mengulangi dosa, maka sering pula sholat taubah. Namun dosa juga bisa diampuni melalui sholat fardhu. Sholat dapat juga diartikan sebagai doa. Perhatikan bacaan sholat banyak kata-kata "minta mapunan" (doa iftitah),  "istighfar" (bacaan Iftirasy-Duduk antara Dua Sujud ...رَبِّ اغْفِرْ لِيْ ) dan "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan" (Al Fatihah). Pada waktu mengucapkan kata-kata ini, hayati betul-betul minta ampun atas dosa yg telah dibuat.

Simak juga video:
Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Komentar